model manajemen perubahan Inkuiri Apresiatif

 


model manajemen perubahan Inkuiri Apresiatif 

BAGJA secara nyata.  menjalankan tahapan BAGJA untuk menghasilkan sebuah rekomendasi perubahan.


 paparan Jon Townsin seorang Psikolog Organisasi yang menjelaskan inkuiri apresiatif  sebagai filosofi dan proses untuk memanfaatkan kekuatan dan pengalaman semua orang yang berada dalam suatu sistem untuk mewujudkan yang diinginkan.

Menurut Townsin, inkuiri apresiatif dapat menyuntikkan energi, harapan dan optimisme ketika kebutuhan untuk perubahan telah teridentifikasi.


“Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi Murid”


1. perhatian kita lebih banyak tertuju pada murid secara akademik berprestasi  

2. memfokuskan perhatian pada murid ‘bermasalah’ atau murid yang mengalami kesulitan untuk dididik. 

3. mayoritas murid yang kita miliki adalah murid-murid yang tampak biasa saja. 

Murid-murid ini memiliki kemungkinan untuk kita abaikan karena tidak ada hal menonjol yang mereka miliki. perlu ada perubahan dalam memandang mereka dan mendidik mereka. 


Ingat kembali tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam 

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 

tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, 


bahwa pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. 


Pedoman ini adalah Profil Pelajar Pancasila  yang diharapkan menjadi pegangan untuk para pendidik di ruang belajar yang lebih kecil. Profil ini tidak hanya dimiliki oleh murid berprestasi secara akademik atau murid yang menonjol dalam bakat lainnya, profil pelajar Pancasila ini diharapkan dimiliki oleh seluruh murid di dalam kelas.


membuat rancangan tindakan perubahan berdasarkan tahapan B-A-G-J-A untuk mulai mengubah arah didikan dengan lebih adil dan berpihak pada murid, khususnya pada murid yang selama ini jarang diperhatikan. Temukan potensi dan kekuatan yang mereka miliki serta temukan juga hal baru apa yang dapat  dilakukan untuk menggali potensi mereka.


Fokuskan diri  untuk menjalankan B-A-G-J-A tahap demi tahap. Susunlah pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengungkap hal paling menyenangkan, positif atau menarik apa yang  ditemukan saat berinteraksi dengan murid yang tampak biasa ini. Bukalah ruang dialog bersama murid-murid ini untuk menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai di tiap tahapan B-A-G-J-A Anda. Model B-A-G-J-A merupakan praktik membawakan proses perubahan berbasis kekuatan. 


 tahapan Buat pertanyaan utama (inisial B dalam B-A-G-J-A). Tahapan ini adalah tahap menemukan apa yang ingin diselidiki menjadi bentuk pertanyaan. Misalnya: Kita akan menyelidiki apa saja yang potensi yang murid-murid biasa ini tunjukkan ketika belajar. Oleh karena itu, pertanyaan utama penyelidikannya antara lain adalah: 


Hal baik apa yang dapat ditemukan dari murid rata-rata ini dalam kegiatan belajar? 

Hal menarik apa yang dapat dipelajari dari respon, aktivitas, dan hasil belajar yang murid rata-rata ini? 

Jalankan setiap tahapan dan pertanyaan dalam model B-A-G-J-A secara lengkap.

membuat pemetaan kekuatan.  memanfaatkan informasi dalam daftar tersebut. Kemudian susunlah dengan sungguh-sungguh sebuah rencana rekomendasi  segera melaksanakannya.


tabel untuk mengumpulkan pertanyaan utama dan kegiatan apa saja yang ada di setiap tahapan B-A-G-J-A sebagai dasar pertimbangan  ketika merumuskan rekomendasi untuk mengenali serta menumbuhkan potensi murid-murid tersebut.


PRAKARSA

PERUBAHAN Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi Murid  



TAHAPAN          Pertanyaan Daftar tindakan yang perlu dilakukan                                                                           untuk menjawab pertanyaan


B-uat pertanyaan (Define)

A-mbil pelajaran (Discover)

G-ali mimpi (Dream)

J-abarkan rencana (Design)

A-tur eksekusi (Deliver)


Umpan Balik: Peran dan Dampaknya bagi Proses Belajar


Umpan balik adalah informasi yang diberikan oleh seseorang mengenai aspek kinerja atau pemahaman orang lain. 


Hal ini biasanya terjadi seusai pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan atau untuk mengembangkan sikap tertentu (Hattie & Timperley, 2007).


Hattie & Timperley (2007) menyimpulkan bahwa umpan balik yang efektif akan:

membahas tujuan dari tugas yang diberikan

mengarahkan perhatian pada elemen positif dari proses kerja 

memberikan informasi tentang seberapa baik tugas telah dilakukan dan seberapa efektif tugas telah dikerjakan

menyertakan kritik yang membangun melalui saran-saran yang dapat memprovokasi peningkatan kualitas unjuk kerja

mengacu pada perbaikan kinerja

mendorong perbaikan proses belajar yang diperlukan untuk memahami dan menyelesaikan tugas

mencakup unsur penilaian diri sebagai bagian dari proses untuk mendorong kemandirian dan tanggung jawab

menginspirasi bagaimana penyelesaian tugas dapat direncanakan, dimonitor dan dikelola dengan strategi/pendekatan tertentu 

(AITSL, n.d., p.8).

 

Peran dan Dampaknya bagi Proses Belajar


Setelah memahami konsep mengenai umpan balik, saat ini kita akan belajar mempraktekkannya.  memberikan umpan balik yang efektif terhadap pekerjaan Guru lain mengenai rekomendasi perubahan berdasarkan tahapan B-A-G-J-A. Dalam memberikan umpan balik, perhatikan hal-hal yang dibahas dalam tulisan di atas tadi. 

Pastikan fokus pada apa yang berhasil dilakukan dengan baik oleh rekan CGP lain dan berikan pertanyaan reflektif yang dapat memantik ide mereka untuk meningkatkan kualitas pekerjaan 


Comments

Popular posts from this blog

Posisi Kontrol

PELAJAR PANCASILA

VISI : MEMBENTUK KEPEMIMPINAN SISWA PROFIL PELAJAR PANCASILA MERDEKA BELAJAR

PENGGUNAAN MODUL1 KEMENDIKBUD DALAM PJJ 2 KELAS VIII

3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Ayo belajar bersama dalam program Guru Belajar dan Berbagi seri Asesmen Kompetensi Minimum

3.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

pemimpin pengelolaan sumber daya