Rangkap Tugas
Bukan Peristiwa Bukan Kejadian Obrolan RinganBandung, 2021
IQ, guru r. sani
Kerja merupakan aktivitas yang seharusnya menyenangkan karena kita melakukan sesuatu yang
kita sukai dan kita memperoleh salary dari yang kita kerjakan. kondisi kemajuan globalisasi
menjadikan menyenangkan ini menjadi semu, kenapa karena kita akhirnya bekerja untuk
memperoleh penghasilan dan pekerjaan kita menjadi kewajiban yang harus kita lakukan.
Profesi terikat dengan prasyarat yang harus dipenuhi apabila seseorang menginginkan bekerja di
suatu profesi. Profesional ketika mencintai sepenuh hati dan pikiran berkarya di profesinya. Profesi
melingkupi satu bidang pekerjaan berdasarkan keahlian yang dimiliki dengan syarat pendidikan,
keahlian, keterampilan, pengalaman dan lain sebagainya yang diperlukan sebagai syarat
Profesionalitas.
Prasyarat secara Formal atau di atas kertas semua orang pasti telah memahami Tugas, Pokok dan
Fungsinya berdasarkan profesi yang diemban. tapi bukan itu yang ingin di sampaikan tetapi ingin
menelisik lebih kedalam kepada psikologi pekerjaan dimana pekerjaan merupakan hak tetapi
kenapa yang dirasa pekerjaan menjadi kewajiban.
Apakah Hak dan Kewajiban Profesi merupakan satu sisi yang sama atau dua sisi yang berbeda,
bekerja mengabdi menyenangkan melakukan kegiatan yang kita sukai karena pada dasarnya
manusia butuh aktivitas. Ketika rangkap Tugas terjadi di profesi yang sama merupakan kepercayaan
atas kreativitas dan inovasi di keprofesian.
Pergeseran bekerja sebagai kewajiban inilah yang mungkin menyebabkan beban kerja yang kadang
membuat stress di pekerjaan. Hak bekerja berubah menjadi hak memperoleh salary dimana inovasi
dan kreatifitas menjadi tagihan kewajiban yang harus di kerjakan. sudut pandang yang berbeda ini
yang harus segera disosialisasikan karena hampir di semua profesi target kesuksesan dan
target keberhasilan adalah profit salary yang menjadi tujuan. Kegiatannya sama tetapi beda
sudut pandang, memandang profesi sebagai hak atau kewajiban. sederhana tapi mungkin berefek
sangat besar pada motivasi kerja.
Rangkap Tugas muncul ketika ada banyak aktivitas kerja yang dibebankan sebagai kewajiban,
padahal sudut pandangnya adalah mencari salary maka ketika tambahan aktivitas kerja bukan lagi
menjadi kepercayaan akan prestasi kerja tetapi akan dipandang sebagai tambahan kewajiban
dengan salary yang tetap.
Sepertinya hal ini menjadi hal yang patal di sebuah lembaga kerja yang memiliki SDM dengan
kualifikasi pencapaian perhitungan salary dengan kerja yang di keluarkan, karena inovasi dan
kreatifitas akan beku. mungkin ini adalah Kapitalisme pekerjaan. untungnya itu terjadi saat
pengisian kemerdekaan.
Terbayang apabila hal ini terjadi di awal perintisan pencapaian Proklamasi Kemerdekaan, dengan
mental ini Mungkin saja kemerdekaan Indonesiaku hanya sebadai Impian karena pastinya dengan
jiwa ini tokoh-tokoh perjuangan akan berpikir apabila saya bekerja menentang penjajahan maka
tidak ada salary malah akan di buang atau nyawa taruhannya lebih baik menjadi antek penjajah,
akan terjamin hidup dengan pekerjaan yang menyenangkan.
Sungguh miris keadaan kita apabila memang seperti ini yang terjadi, perlu kembali ke jalurnya
semoga ada pemimpin besar yang bisa menjadikan bekerja sebagai ajang kreatifitas dan inovasi
berfokus pada karya, karena salary sudah terjamin. Amin
Comments
Post a Comment
KRITIK DAN SARAN PENGEMBANGAN SITUS...