Posts

Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan

 Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan  Untuk memandu kita dalam mengambil keputusan dan menguji keputusan yang akan diambil dalam situasi dilema etika ataupun bujukan moral yang membingungkan, ada 9 langkah yang dapat Anda lakukan.  Anda dapat memilih salah satu dari kasus-kasus yang telah dibahas sebelumnya di modul ini untuk Anda gunakan sebagai  contoh.  1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan Mengapa langkah ini penting untuk Anda lakukan?  Pertama, penting bagi kita untuk mengidentifikasi masalah yang sedang kita hadapi, alih-alih langsung mengambil keputusan tanpa menilainya dengan lebih saksama.  Kedua, penting bagi kita untuk memastikan bahwa masalah yang kita hadapi memang betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan sekedar masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial. Tidak mudah untuk bisa mengenali hal ini.  Kalau kita terlalu berlebihan, kita bisa terjebak dalam situasi seolah-olah kita terlalu mendewakan aspek moral, sehingga kita ak

Eksplorasi Konsep - Nilai-nilai Kebajikan Universal

  Pengantar Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP) Sekolah adalah 'institusi moral' yang dirancang untuk membentuk karakter para warganya. Seorang pemimpin di sekolah tersebut akan menghadapi situasi di mana mengambil suatu keputusan yang banyak mengandung dilema secara Etika, dan berkonflik antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar. Keputusan-keputusan yang diambil di sekolah akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah.  Dalam pengambilan suatu keputusan, seringkali kita bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkaitan dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan sesuatu yang berlaku secara universal. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik, sepantasnya menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip etika yang pasti.  Prinsip-prinsip etika sendiri berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui be

pengambilan keputusan

Image
  3.1.a.2. Pendahuluan Surat dari Instruktur Selamat! Anda telah bersedia menyediakan waktu untuk menjadi bagian dari Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP). Bapak/Ibu adalah individu-individu terpilih yang proaktif serta memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan dan mutu pendidikan di Indonesia, dan untuk itulah program pendidikan ini dibentuk dan dikembangkan. Dalam Modul 3.I ini, pembahasan akan dipertajam kepada keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemban salah satu tugas tersulit, yaitu mengambil suatu  keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini, secara langsung atau tidak langsung bisa menentukan arah dan tujuan institusi atau lembaga yang dipimpin Anda, yang tentunya berdampak kepada mutu pendidikan yang didapatkan murid-murid Anda sekalian. Di sini kita akan membahas secara mendalam, baik itu berupa refleksi pribadi ataupun mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau membuat suatu keputusan yang kreatif. Kegiatan-kegiatan ini pun tentu bisa berupa tuga

Koneksi Antarmateri - Coaching

Image
  KONEKSI ANTAR MATERI PELAJAR PANCASILAERDEKA BELAJAR. PD. KSE DAN CHOACHING DENGAN TIRTA RPP PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN PENDIDIKAN SOSIAL EMOSIONAL METODE CHOACHING https://www.youtube.com/watch?v=_sNiXrhyqHU https://gurursani.blogspot.com/2022/03/demonstrasi-konstektual-pembelajaran.html TIRTA PENERAPAN TIRTA

TIRTA

Image
  TIRTA TIRTA dikembangkan dari satu model umum  coaching  yang dikenal sangat luas dan telah banyak diaplikasikan, yaitu  GROW   model .  GROW  adalah kepanjangan dari  G oal,  R eality,  O ptions  dan  W ill . Pada tahapan 1)  G oal  (Tujuan):  coach  perlu mengetahui apa tujuan yang hendak dicapai  coachee  dari sesi  coaching  ini, 2)  R eality  (Hal-hal yang nyata): proses menggali semua hal yang terjadi pada diri  coachee , 3)  O ptions  (Pilihan):  coach  membantu  coachee  dalam memilah dan memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi. 4)  W ill  (Keinginan untuk maju): komitmen  coachee  dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya. Model TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang menuntut guru untuk memiliki keterampilan  coaching .  Hal ini penting mengingat tujuan  coaching  yaitu untuk melejitkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka. Melalui model TIRTA, guru diharapkan dapat melakukan pendampingan kepada m

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN PENDIDIKAN SOSIAL EMOSIONAL

 

Demonstrasi Konstektual - Pembelajaran Sosial dan Emosional

Image
   RPP mata pelajaran  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) -1   Sekolah                 : SMP Negeri 16 Bandung  Mata Pelajaran      : IPS Kelas/Semester :  VII (tujuh)/Genap Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan ke-1) Sub Materi Pokok :  Kelangkaan sebagai Sumber Permasalahan Ekonomi TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan pembelajaran yang menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning  dan   Metode Diskusi,  diharapkan peserta didik mampu menjelaskan dan  menganalisis  kelangkaan sumber daya alam yang terjadi dalam masyarakat sebagai sumber permasalahan ekonomi manusia dengan tepat, dan mampu mempresentasikan  hasil diskusinya dengan baik.   KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan/ Sintaks Deskripsi Kegiatan PPK Waktu Pendahuluan 1.  Mengucapkan salam, mengecek kabar san  kebersihan kelas, berdoa, menyanyikan lagu nasional, dan absensi. 2.  Memberi motivasi dengan bertanya terkait kelangkaan sumber daya. Misalnya: “Apa yang terjadi apabila sumber daya yang tersedia terbatas? 3.